Kamis, 22 Desember 2011

Masa Muda, Bukan Masanya Menunda-nunda




Masa muda, penuh karya untukmu Tuhan
Yang aku persembahkan sebagai insan beriman … [Edcoustic, Masa Muda]

Hai sobat DREAMS yang semangat mudanya semakin menggelora. Tahukah kamu, Hasan Al Bashri pernah berkata, ”Jauhilah olehmu menunda-nunda karena engkau bersama hari ini bukan hari esok. Apabila engkau berada pada hari ini, jadikanlah hari esokmu seperti keadaanmu hari ini. Dan, jika engkau memiliki lagi hari esok, maka engkau pun tidak akan menyesali kelalaianmu di hari ini.”
Sobat DREAMS, ternyata akar masalah dari menunda-nunda itu adalah kemalasan yang hinggap pada diri kita tanpa mengenal waktu. Kemalasan yang hinggap di sudut hati dan pikiran kita, mengeluarkan racun yang menurunkan daya kerja, melumpuhkan syaraf kesadaran dan sel-sel aktif untuk dihipnosis menjadi sel-sel pasif. Kemalasan memulaskan kita dalam mimpi indah, dalam kenyamanan, namun berujung penyesalan .
Sobat DREAMS, untuk menanggulangi rasa malas itu, mari kita belajar pada Siti Hajar bahwa makna kerja keras adalah menunjukkan kesungguhan kita kepada Allah. Bahwa Allah tak pernah menyia-nyiakan iman dan amal kita. Bahwa Allah akan memberikan keajaiban yang datang dari jalan yang tak kita duga. Mulailah untuk beraksi dan mengubur dalam-dalam semua kemalasan yang hinggap pada diri kita.
Mulailah. Beranilah. Karena dalam keberanian untuk memulai itulah terletak kemudahannya. Bukan soal punya dan tak punya. Mampu atau tak mampu. Miskin atau kaya. Kita bekerja, kita beramal, karena bekerja dan beramal adalah bentuk kesyukuran yang terindah .

“Bekerjalah kalian, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat amal-amal kalian itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”
[Q.S. At Taubah : 9]

(santi, dari berbagai sumber)

Menyelesaikan Masalah Seperti Mengemut Permen




Apakah kalian pernah memakan permen? Pasti itu adalah pertanyaan yang sangat aneh bukan? Karena sudah pasti semua orang pernah memakan permen. Permen adalah salah satu cemilan yang paling digemari dan sangat populer di dunia. Tapi apa kalian pernah memperhatikan dan mengamati cara orang-orang memakan permen?
 Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam memakan permen. Dan cara itu di bagi menjadi dua cara, yang pertama dengan mengemut permen sampai  habis dan yang kedua dengan cara menggigit permen sehingga permenpun hancur dan  habis dengan cepat. Dan ternyata ada nilai kehidupannya lho yang tersisipkan dalam kegiatan tersebut. Apakah itu? Mari kita kaji secara singkat tentang peristiwa ini.
Remaja adalah masa transisi dari anak kecil menuju dewasa, jadi pasti kita sering menemukan masalah bukan? Nah, ini adalah salah satu cara menghadapi masalah dari hasil mengamati kegiatan memakan permen.
Mengemut permen itu nikmat. Karena dengan cara ini kita dapat merasakan betapa manisnya permen itu. Dengan sabar dan tanpa terburu-buru. Dengan meresapi rasanya kita bisa tahu dengan jelas rasa apa yang terkandung dalam permen tersebut. Bisa merasakan bentuknya. Sentuhan lidahpun sangat terasa nyaman menyentuh sekeliling gumpalan gula ini hingga habis.
Sama seperti kita saat menghadapi suatu masalah. Kita hadapi masalah itu dengan tenang, sabar dan tidak terburu-buru, sama seperti mengemut sebuah permen. Kita ketahui pokok masalahnya seperti apa, kenali masalah itu dengan hati dan fikiran yang jernih. Dengan tenang, pikirkan solusi yang tepat seperti apa. Pecahkan masalah dengan bertahap dan jangan lupa berdo’a. Hingga akhirnya, masalahpun selesai. Kita nikmati semua masalah sebagai cobaan dan ujian dari Allah, dan rasakan manisnya masalah itu dengan terus tersenyum dengan iringan permohonan padaNya dan tetap tegar.
Menggigit permen hingga hancur, remuk dan menjadi bubukpun memang terasa nikmat. Tapi, coba kita renungkan jika kita menyelesaikan masalah dengan cara ini. Kita lenyapkan masalah itu tanpa berpikir panjang. Tidak memikirkan sekeliling kita, tidak memikirkan persaan orang-orang yang ada di sekitar kita. Kita asal menyelesaikan masalah tanpa mau memahami permasalahan itu secara mendalam dan berfikir asal masalah selesai, semuapun beres. Hanya membereskan masalah untuk melahirkan masalah yang baru, lalu kitapun tak dapat pelajaran atau hikmah dari masalah itu dan akhirnya kita hanya medapatkan manis yang sekejap tanpa kesan dan sama sekali tidak benar-benar tahu rasa permen yang kita makan. Seperti menyelesaikan masalah tanpa tahu masalah apa yang kita selesaikan.
Semua masalah akan sangat mudah di selesaikan jika kita mau  meghadapinya, ketegaran jiwa kita akan semakin kokoh dan kuat  ketika kita mau bersabar menghadapi masalah, iman kitapun akan semakin terjaga saat kita mau mengembalikan semua masalah hanya padaNya dengan cara terus berdo’a. Tak usah lari dari masalah kawan, karena dengan lari dari masalah itu bukanlah menyelesaikan masalah, melainkan menunda masalah dan pada akhirnya masalahpun akan menumpuk. Hadapilah, bersabar dan berdo’a.           

(Reza)

Senyummu Indahkan Duniaku




Apa sih yang membuat sobat bahagia? Coklat? Kue? Atau HP baru? Ya tentunya kita semua pasti seneng kalau dapet hadiah kaya gitu. Tapi, coba sobat perhatikan, adakah persamaan dari ketiga hadiah diatas? Mmm .. Coba tebak. Mau tau? Mau tau?
Oke, saya kasih tau.  Persamaannya yaitu saat kita menerima hadiah itu. Mau bagus, jelek, murah, ataupun mahal,  kita pasti akan merasa senang. Karena si pemberi menghadiahi hadiah itu plus dengan senyuman manis. Hati kita seakan terbang melayang jauh ke angkasa saat menerima hadiah plus senyuman.
Coba kita bandingkan bila si pemberi hadiah itu memberikan hadiah BB Torch tapi dengan muka yang ‘kerang-kerung. Apakah kita merasa senang? Pasti enggalah! Soalnya tampang yang kya gitu bikin hati kita poek, gelap, malahan bisa bikin kita suudzon karena kita ngira dia ngasihnya ga ikhlas, walaupun kado yang dikasih itu mahal ataupun bagus banget. Kok bisa gitu ya? Sebuah senyuman memberikan perbedaan yang hebat. Hal sederhana dengan dampak luar biasa!
Senyuman merupakan refleksi fisik kita saat merasakan kesenangan. Secara sadar atau tidak, kita pasti refleks tersenyum ketika  menghadapi kondisi ceria dan bodor. Sobat DREAMS, setelah diteliti oleh pakar dari Cioray (:D), ternyata senyuman itu sebuah virus! Virus dengan cepat rambat yang luar biasa!! Bila HIV menyerang via cairan tubuh, maka senyuman menyerang via indera penglihatan dan pendengaran kita. Kita melihat senyuman, kita ikut tersenyum. Kita mendengar senyuman, eh kita tersenyum juga. KITA TELAH TERTULAR TEMAN! Tertular oleh virus senyuman, yang  menimbulkan penyakit  KECERIAAN!
Secara fakta, bila kita melihat atau mendengar senyuman ataupun gelak tawa, tanpa disadari kita juga akan ikut tertawa juga bukan? Senyuman dan tawa dari 1 orang, akan menular pada orang-orang di sekeliling kita. SENYUMAN = KEBAHAGIAAN. Jadi bisa disimpulkan kalau senyuman itu bisa disebut sedekah, karena memberikan kebahagiaan pada orang disekitar kita.

Saat kesenangan menghampiri
Kita merasakan panas di hati
Sangatlah panas seakan-akan kita akan meledak! 
Janganlah ragu untuk meledakan diri,
Meledaklah lewat gelak tawa dan senyuman indah!       

Senyuman menyiratkan keceriaan yang lahir dalam hati kita. Subhanallah, senyuman adalah sedekah paling sederhana dengan dampak yang luar biasa ! Ayo pemuda DREAMS dengan semangat bagaikan bom nuklir! Mari kita mulai hari dengan senyuman! Kita lahirkan 10 bahkan 1000 senyuman dari orang – orang yang  melihat senyuman kita! Dan yakinlah, kita telah beramal karena telah membawa kebahagiaan kepada umat Allah swt. yang pastinya dengan senyuman kita. So, KEEP ON SMILE! :-D
Senyum tanda mesra
Senyum tanda sayang
Senyumlah sedekah yang paling mudah
Senyum diwaktu susah tanda ketabahan
Senyum itu tanda keimanan
Senyumlah... (Raihan)




(Guntur Wiratmaja)

Hati-hati, anda sedang di pantau


Boleh Tau?

Halo sobat DREAMS, di edisi kali ini ada yang perlu sobat tau tentang kemodernan masa kini yang semakin banyak dampak negatifnya, khususnya untuk kaum hawa. Salah satunya yaitu di tempat perbelanjaan dimana pemanfaatan teknologi terkadang disalahgunakan untuk hal yang negatif.
Ketika sobat DREAMS sedang berbelanja pakaian, berhati-hatilah ketika akan mencoba pakaian itu di tempat ganti yang disediakan oleh pihak pusat perbelanjaan, karena beberapa hal yang sering terjadi adalah di dalam ruangan itu terdapat kamera cctv atau kamera lubang jarum untuk mengintai kegiatan apapun yang sedang dilakukan di ruangan tersebut. Hal inilah yang sering dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengintip orang yang sedang berganti pakaian di ruangan itu.
Tentunya kita tidak rela bila ada orang yang mengintp kita. Tetapi tenanglah, ada banyak solusi untuk memecahkan masalah tersebut dan di antaranya adalah sebagai berikut :
·      Ceklah handphone sobat DREAMS sebelum masuk ke ruang ganti. Coba lakukan panggilan, apabila panggilan itu lancar dan tidak ada hambatan seperti gangguan sinyal, maka masuklah dan cek di dalam ruangan tempat ganti pakaian itu, apakah masih bisa melakukan panggilan ? Jika tidak bisa, maka mungkin ruangan yang sedang sobat gunakan adalah ruangan yang rapat (tidak ada ventilasi) atau kemungkinan ada kamera lubang jarum yang sedang mengintai anda. Sinyal handphone akan terganggu akibat adanya kamera lubang jarum yang menerima sinyal lebih banyak dan memancarkan radiasi gelombang.
Selain itu, terkadang terdapat penyalahgunaan cermin oleh pihak tidak bertanggung jawab, seperti membuat cermin di toilet menjadi cermin 2 arah. Cermin tersebut bila dilihat dari arah depan tampak seperti cermin biasa, namun setelah dilihat dari arah belakang cermin itu itu seperti kaca/jendela rumah.
Bagaimana cara untuk membedakan cermin biasa dan cermin 2 arah? Caranya mudah, cobalah mendekatkan ujung kuku jari sahabat ke arah cermin tersebut. Apabila ada jarak/renggang antara bayangan pada cermin dengan ujung kuku anda, maka itu cermin normal. Namun apabila ujung kuku anda berdekatan/rapat/tidak ada jarak dengan bayangan pada cermin maka disinyalir cermin itu adalah cermin 2 arah.
Maka hati-hatilah sahabat,khususnya untuk kaum hawa agar lebih memperhatikan keadaan lingkungannya dengan seksama .      


(Ihsan)